Pada 1968, seorang pria bernama Bruce Henderson, membuat bagan Boston Consulting Group (BCG) untuk membantu organisasi dalam menganalisis lini produk atau portofolio mereka. Maka, pada dasarnya Bolton Consulting Group merupakan konsep untuk mengetahui tentang bagaimana kinerja produk di setiap unit bisnisnya . Perusahaan akan mendapat manfaat lebih banyak dengan menggunakan pendekatan Boston Consulting Group Matrix.

Matriks BCG menilai produk pada dua dimensi. Dimensi pertama melihat tingkat pertumbuhan produk dalam pasar secara umum. Dimensi kedua kemudian mengukur pangsa pasar produk relatif terhadap pesaing terbesar di industri. Menganalisis produk dengan cara ini memberikan wawasan yang berguna tentang kemungkinan peluang dan masalah atas produk tertentu.

 

Produk diklasifikasikan ke dalam empat kelompok berbeda yaitu Star, Cash Cow, Questions Mark, dan Dog. Setaip klasifikasi akan menghasilkan rekomendasi keputusan yang berbeda dan dapat diambil oleh perusahaan.

 

Star (pangsa pasar tinggi – pertumbuhan tinggi)

Produk dalam kuadran Star berada pada pasar yang tumbuh cepat, di sisi lain produk ini memiliki pangsa pasar yang tinggi. Produk Star merupakan produk pemimpin pasar dan membutuhkan investasi yang besar. Upaya ini merupakan sebagai strategi dalam mempertahankankan posisi pasarnya, mendorong pertumbuhan dan mempertahankan keunggulan kompetitif dari produk-produk pesaing.

Walaupun membutuhkan investasi atau biaya besar produk pada kuadran ini akan menghasilkan banyak pendapatan karena kekuatan yang mereka miliki di pasar. Masalah utama bagi manajer pada portofolio produk ini adalah apakah pasar akan terus tumbuh atau apakah akan turun. Produk unggulan dapat menjadi Cash Cows karena pertumbuhan pasar mulai menurun jika mereka mempertahankan pangsa pasar yang tinggi.

Cash Cows (pangsa pasar tinggi – pertumbuhan tinggi)

Cash Cows atau Sapi perah berada pada kondisi pasar yang memeiliki pertumbuhan lambat tetapi memiliki pangsa pangsa pasar yang tinggi. Produk Cash Cow tidak membutuhkan tingkat dukungan investasi yang besar seperti pada produk Star. Hal ini disebabkan oleh tekanan persaingan yang berkurang dengan pertumbuhan pasar yang rendah. Mereka (perusahaan) akan menikmati posisi dominan yang dihasilkan dari skala ekonomi yang menggembirakan saat ini. Sapi perah masih menghasilkan tingkat pendapatan yang signifikan tetapi tidak banyak membebani organisasi untuk memeliharanya. Produk-produk ini dapat “diperah” untuk mendanai produk Star sebagai unit bisnis yang diharapkan menjadi produk unggulan dan masuk pada Cash Cow nantinya. Jika perusahaan masih memiliki keyakinan bahwa produk unit bisnis yang berada pada question mark, maka hasil dari unit bisnis Cash Cow ini dapat digunakan untuk membiayai atau mendukung investasi produk question mark.

Dog (pangsa pasar rendah – pertumbuhan rendah)

Produk yang diklasifikasikan sebagai anjing selalu memiliki pangsa pasar yang lemah di pasar serta memiliki pertumbuhan yang juga rendah. Produk-produk ini sangat mungkin menghasilkan kerugian atau keuntungan yang sangat rendah. Produk-produk ini dapat sangat menguras waktu dan sumber daya manajemen. Pertanyaan bagi para manajer adalah apakah investasi yang saat ini dihabiskan untuk menjaga agar produk-produk ini tetap hidup dapat digunakan untuk membuat sesuatu yang lebih menguntungkan. Melihat kondisi tersebut maka, rekomendasi pemasaran adalah menghilangkan portofolio produk pada kuadran Dog untuk dihilangkan atau dihapus dan tidak lagi menjalankan unit bisnis ini. Sumber daya atau alokasi di Unit bisnis ini bisa dialihkan ke unit bisnis yang lain atau membentuk unit bisnis baru. Misalanya perusahaan berhenti memproduksi mobil dankemudian memilih untuk membidik bisnis suku cadang, yaitu dengan memproduksi suku cadang otomotif.

Questions Mark ( pangsa pasar rendah-pertumbuhan tinggi)

Questions mark atau anak bermasalah yang sering dilabelkan”Tanda Tanya”, produk ini terbukti rumit bagi manajer produk. Produk-produk ini berada di pasar dengan pertumbuhan tinggi tetapi tampaknya tidak memiliki pangsa pasar yang tinggi. Alasan untuk ini, mungkin karena ini adalah produk yang sangat baru di pasar. Jika ini bukan masalahnya, maka beberapa pertanyaan perlu diajukan adalah “apa yang salah dari organisasi?”, Apa yang dilakukan pesaing? Bisa jadi produk-produk ini hanya membutuhkan lebih banyak investasi di belakang mereka untuk menjadi Bintang. Jika unit bisnis berhasil dalam menerpakan strategi pemasaran maka produk akan naik di kuadran Star, sebaliknya jika tidak berhasil, produk ini akan masuk dalam kuadran Dog yang dapat merugikan atau menguras sumber daya perusahaan secara signifikan.

Matriks BCG dapat digunakan untuk menilai kekuatan organisasi dan portofolio produknya. Organisasi idealnya ingin memiliki perpaduan yang baik antara sapi perah dan bintang. Ada empat asumsi yang mendasari Matriks Boston Consulting Group:

  1. Jika ingin mendapatkan pangsa pasar, perusahaan perlu berinvestasi pada paket yang kompetitif, terutama melalui investasi dalam pemasaran yang tepat.
  2. Keuntungan pangsa pasar memiliki potensi untuk menghasilkan surplus tunai karena efek skala ekonomi.
  3. Tahap kedewasaan dari siklus hidup produk adalah di mana setiap surplus kas kemungkinan besar dihasilkan
  4. Peluang terbaik untuk membangun posisi pasar yang kuat biasanya terjadi selama periode pertumbuhan pasar.

Asumsi asumsi di atas juga bisa dimaknai bahwa bahwa peningkatan pangsa pasar relatif akan menghasilkan peningkatan arus kas. Keuntungan perusahaan diperoleh dari sejauh mana perusahaan memanfaatkan skala ekonomi dan keuntungan keuntungan biaya relatif terhadap pesaing.

Tingkat pertumbuhan pasar bervariasi dari satu industri ke industri lainnya tetapi biasanya menunjukkan titik batas 10% – tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi dari 10% dianggap tinggi sedangkan tingkat pertumbuhan yang lebih rendah dari 10% dianggap rendah.

Source : berbagai sumber